
Kekuatan Umat Berawal dari Akhlak
Akhlak adalah perhiasan jiwa seorang Muslim. Keindahan perilaku bukan hanya mempercantik pribadi, tetapi juga memperkuat bangunan masyarakat secara keseluruhan. Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap akhlak, bahkan menempatkannya sejajar dengan ibadah ritual.
Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam akhlak. Allah SWT sendiri memujinya dalam Al-Qur’an:
"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)
Ketika para sahabat ditanya tentang Nabi ﷺ, mereka menjawab, “Akhlaknya adalah Al-Qur’an.” Artinya, seluruh ucapan, perbuatan, dan sikap beliau mencerminkan nilai-nilai ilahi yang luhur.
Dalam kehidupan masyarakat, akhlak seperti kejujuran, amanah, kesabaran, dan kasih sayang menjadi fondasi bagi terciptanya kedamaian dan keharmonisan. Sebaliknya, rusaknya akhlak dapat menimbulkan fitnah, perpecahan, dan hilangnya kepercayaan antar sesama.
Akhlak mulia tidak hanya dibangun dari lisan yang santun, tapi juga dari hati yang bersih dan niat yang lurus. Menjaga akhlak dimulai dari lingkungan terkecil: keluarga, lalu meluas ke masyarakat. Masjid, sebagai pusat pembinaan umat, memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai akhlak.
Masjid Baiturrahim berkomitmen menjadi tempat penguatan karakter umat, khususnya generasi muda, melalui majelis ilmu, pembinaan remaja, dan kegiatan sosial. Karena umat yang berakhlak adalah umat yang kuat — dicintai oleh langit dan bumi.